Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan kapasitas penuh hampir di seluruh rumah sakit (RS) Kabupaten Kudus akan ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penuhnya kapasitas ini karena meningkatnya jumlah pasien Covid-19. Sejauh ini, Satgas belum mengambil tindakan selain membantu koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Kudus dan Pemprov Jateng.
Kita sudah membantu koordinasinya, tapi ini masih akan ditangani oleh level provinsi," ujar Nadia Sabtu (29/5).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng menyatakan kapasitas di hampir seluruh RS di Kudus sudah penuh untuk merawat pasien Covid-19. Akibatnya, RS di Kudus tak bisa menerima rujukan pelayanan bagi pasien dari daerah lain.
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo menyatakan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) isolasi dan ruang unit perawatan intensif (ICU) Covid-19 di seluruh rumah sakit di Kudus sangat tinggi. Hal ini membuatnya mengeluarkan surat edaran kepada rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk sementara tidak merujuk pasien.
Yulianto juga meminta seluruh RS di Kabupaten Jepara, Demak dan Pati agar siap menerima pasien dari Kudus jika diperlukan. Dia meminta Dinkes ketiga kabupaten itu menyampaikan pemberitahuan tersebut ke seluruh rumah sakit.
Selain itu, Yulianto meminta RSUD KRMT Wongsonegoro, Semarang, supaya bersiap menerima rujukan pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Satgas Covid-19 melaporkan terdapat peningkatan bed occupancy rate atau keterisian tempat tidur di rumah sakit pascalibur panjang Idulfitri 1442 H hingga 14,2 persen secara nasional.
"Di tingkat nasional keterpakaian tempat tidur mengalami peningkatan 14,2 persen terhitung dari tanggal 20 Mei dibandingkan dengan tanggal 26 Mei 2021," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui konferensi pers daring, Jumat (28/5).