Dileburnya Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atau Kemenristekdikti dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, serta hadirnya Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja, memunculkan wacana reshuffle kabinet. Isu reshuffle kabinet yang berkembang bukan hanya untuk mengisi pos kementerian baru atau yang kosong, tetapi berkembang ke pergantian besar. Jika melihat sejumlah survei tentang menteri, misalnya yang baru dikeluarkan oleh Indonesia Indicator dengan menyoroti pemberitaan positif tertinggi menggunakan peranti lunak kecerdasan buatan (AI), ada 10 menteri dianggap bekerja dengan baik.
Riset yang dilakukan oleh Indonesia Indicator tersebut diambil dengan rentang waktu 24 Desember 2020-12 April 2021 yang menganilis sebanyak 4.655.176 berita. Hasilnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendapatkan sentimen positif tertinggi dengan 13.968 berita. Kemudian disusul oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin 13.879 berita. Ada Menteri Keuangan Sri Mulyani 9.101 berita, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 8.808 berita, Menteri Sosial Tri Rismaharini 7.735 berita, Menteri BUMN Erick Thohir 7.165 berita, Menteri Perhubungan Budi Karya 6.744 berita, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo 6.709 berita.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas 6.191 berita, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono 5.844 berita. "Sentimen positif ini didapatkan dari beberapa aspek, di antaranya pemberitaan tentang kinerja menteri, dan pelaksanaan program kerja serta terobosan yang dibuat di kementerian tersebut, dan bagaimana media mencitrakan atau mempersepsikan figur menteri, Fanny Chaniago seperti keterangan persnya yang diterima, jika menggunakan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) pada periode penelitian 10-22 Maret 2021 dengan mengambil 1.200 responden dan menggunakan kuisoner dengan teknik pengambilan sample bertingkat.
Sebut saja Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dengan 50,2%. Lalu ada Menteri tenaga kerja Ida Fauziah 45% menyatakan masyarakat tak puas. Disusul Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali 40.4%, di bawahnya ada Mentan Syahrul Yasin Limpo dengan 33,8%, serta Menpan RB Tjahjo Kumolo 31,5%. Merekalah yang masuk lima teratas yang dianggap kinerjanya tidak puas oleh publik. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, memang ada momentum tepat untuk melakukan reshuffle kabinet mengingat akan ada penunjukkan menteri di kementerian baru.
Dengan adanya dua pergantian ini, maka pintu menuju pergantian lain terjadi. Pola ini mirip seperti Desember kemarin, walau pemicunya waktu itu masalah hukum di dua kementerian. Kemensos dan KKP. Tapi di luar itu terjadi pergantian di Kemendag, Kemenpar, Qodari langsung menyebut nama siapa yang akan mengisi jabatan di Kementerian Investasi dan Lapangan Kerja, salah satu kementerian yang memicu terjadinya isu reshuffle kabinet. "Kalau di Kementerian Investasi ini saya kira masih tetap Pak Bahlil (Kepala BKPM Bahlil Lahadalia). Karena dari awal Pak Bahlil sudah diplot sebagai Kementerian Investasi namun mengubah nomenklaturnya membutuhkan persetujuan DPR.