"Semua 533.000.000 data Facebook yang terekam itu telah bocor dan disebar gratis," ujar kepala teknologi firma intelijen kejahatan siber Hdson Rock, Alon Gal, membeberkan peristiwa itu lewat akun Twitter-nya, Sabtu (3/4).
Artinya, jika Anda memiliki akun Facebook, ini pastinya nomor telepon yang digunakan sudah bocor," imbuh Gal.
Namun, seperti dikonfirmasi AFP kepada juru bicara Facebook, berita kebocoran tersebut adalah kabar lama.
"Ini adalah data lama yang sebelumnya dilaporkan pada 2019," ujar juru bicara Facebook.
"Kami menemukan dan berhasil memperbaiki persoalan ini pada Agustus 2019," imbuhnya.
Sebelumnya Gal mengabarkan setidaknya 32 juta akun asal Amerika Serikat, dan 20 juta akun asal Prancis terdampak kebocoran Facebook tersebut.
"Oknum-oknum jahat tentut akan menggunakan informasi [data pribadi yang bocor] untuk rekayasa sosial, scammng, hacking hingga marketing" ujar Gal.
Sebagai informasi, itu bukanlah kali pertama skandal kebocoran data yang terjadi di media sosial terbesar di dunia tersebut. Pada 2016 silam, sebuah skandal Cambridge Analytica mencuat soal penggunaan data pribadi jutaan pengguna Facebook untuk target iklan politik.