Saham raksasa teknologi Jepang Rakuten melonjak 20 persen pada perdagangan saham Rakuten memperpanjang penguatan setelah perseroan mengumumkan akan mengumpulkan dana USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 31,71 triliun untuk bersaing dengan kompetitor di Amerika Serikat. Rakuten akan menjual 8,3 persen sahamnya kepada raksasa perbankan Japan Post yang akan menjadi pemegang saham terbesar di luar keluarga pendiri Mikitani.
Perusahaan internet China Tencent akan membeli 3,6 persen, dan perusahaan ritel AS Walmart akan membeli 0,9 per saham. Rakuten memiliki lebih dari 70 bisnis mulai dari e-commerce dan teknologi keuangan. Kapitalisasi pasar saham Rakuten mencapai 1,79 triliun yen atau setara USD 16,4 miliar. Pendiri Rakuten, Hiroshi menuturkan, pihaknya tumbuh cepat pada 2021 sehingga membutuhkan lebih banyak modal untuk pertumbuhan tersebut.
Ia menuturkan, Rakuten dan Japan Post bersama-sama mengembangkan kemampuan kecerdasan buatan untuk membuat pengiriman terutama di daerah pedesaan sehingga lebih efisien. Mikitani menuturkan, dua perusahaan juga berkolaborasi di financial technology atau fintech. Sementara itu, kerja sama dengan Tencent menandai upaya Rakuten menembus pasar China. Mikitani menuturkan, perseroan memiliki kemitraan yang gagal dengan raksasa China Baidu pada masa lalu.
“Saya harus sangat jujur dan China telah menjadi pasar yang sangat sulit bagi kami untuk ditembus, kemitraan dengan Tencent akan membuat perseroan memiliki saluran untuk ekspor produk Jepang ke China. “Serta ekspor konten Jepang ke pasar China juga,” tutur dia. Pendapatan Rakuten pada 2020 mencapai 1,46 triliun yen atau USD 13,35 miliar. Pendapatan ini meningkat 15,2 persen dari 20219.







