Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terus mengawal jalannya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang (ICRG). Dalam program ini tercatat telah mempekerjakan 10 ribu orang yang terdampak pandemi Covid-19 tahun 2020. "Kegiatan PEN ICRG telah mempekerjakan 10.717 orang yang terdampak Covid-19 di Bali pada tahun 2020 kemarin.
Tentu kita ingin angka ini dapat ditingkatkan lebih lagi," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi virtual, Pemerintah melakukan restorasi terumbu karang seluas hingga 74,3 hektar pada tahun 2020. Program ini pun akan dilanjutkan pada periode 2021-2022 di 9 lokasi yang melibatkan hingga 150 ribu orang.
Pada periode tersebut diharapkan mampu memperluas wilayah restorasi hingga 1000 Ha dengan jumlah anggaran total Rp. 1.5 triliun. Dari jumlah tersebut 35 persen sampai 45 persen anggaran akan diserap untuk upah. Program ini juga melibatkan 9 wilayah baru yaitu 3 lokasi DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) dan 6 wilayah wisata dan konservasi.
Kegiatan ini akan melibatkan berbagai instansi terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pertahanan, TNI AL, BPPT, Pemerintah Daerah setempat, dan berbagai Perguruan Tinggi. "Keberhasilan 2020 dapat menjadi contoh yang baik agar seluruh K/L terlibat dapat bahu-membahu dalam menyukseskan program PEN ICRG di tahun berikutnya.
Rencananya, akan ada tiga aktivitas utama. Antara lain pembuatan struktur terumbu karang buatan, penenggelaman eks-kapal KRI sebagai Terumbu Karang Buatan dan wreck dive. Terakhir pembuatan kapal riset pesisir untuk monitoring terumbu karang. "Kita semua ini harus bersinergi agar berbagai aspek dapat memberikan kontribusi dan mendistribusikan dana PEN dengan baik. Kita jalankan pesan Presiden terkait ini.







