Di tengah masa pandemi saat ini, minat masyarakat untuk berinvestasi ternyata masih cukup tinggi. Salah satunya adalah investasi Reksadana. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksadana tercatat 2,70 juta investor, Angka ini tumbuh 52,20% dari capaian akhir tahun lalu yang tercatat sebanyak 1,77 juta.
Di mata para investor, reksadana masih dianggap menjadi solusi investasi yang menarik di tengah turunnya suku bunga tabungan. Sebagai jenis investasi yang menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, reksadana tetap memiliki resiko. Oleh karena itu sangat penting setiap investor maupun calon investor memahami atas profil dan risiko produk investasi juga mengenal profil pengelola investasi yang bisa dipercaya.
Profil risiko seseorang menggambarkan tingkat toleransinya terhadap risiko atau sejauh mana ia dapat menanggung risiko. Biasanya, profil risiko ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, lingkungan, pengalaman, dan pemahaman tentang investasi. Setidaknya ada tiga jenis kategori profil risiko yakni Konservatif, Moderat, dan Agresif.
Setelah mengetahui secara singkat profil risiko, kini saatnya ulasan mengenai investasi reksadana. Seperti diketahui, reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Sedikitnya ada 5 alasan utama reksadana menjadi investasi pilihan favorit:
- Reksadana memiliki Potensi Imbal Hasil yang lebih tinggi
- Reksadana dikelola Manajer Investasi yang profesional sehingga apabila kita berinvestasi di reksadana, kita bisa dengan tenang mempercayakan uang kita diolah oleh ahlinya
- Diversifikasi Portofolio Investasi artinya portofolio kita tersebar di berbagai aset investasi sehingga secara resiko jauh lebih terukur
- Imbal Hasil reksadana sudah bebas pajak, karena pajak terkait reksadana sudah dibayarkan oleh reksadana.
- Terjangkau, nominal untuk pembelian reksadana tidak besar
Namun setiap jenis reksadana mempunyai potensi keuntungan yang berbeda. Semakin tinggi resikonya, semakin tinggi pula potensi keuntungannya.







